Menentukan Ampere Aki (ACCU)
Banyak orang yang bingung pilih jenis aki yang sesuai dengan type mobilnya, kenapa ya?
Umumnya, banyak orang yang hanya tahu kode akinya yang terpasang di dudukan mesin mobilnya. Nah, mau tahu gimana cara baca kode aki di mobil kita, supaya kita tahu berapa ampere sih standar aki di mobil kita, bahkan bukan hanya itu, kita juga bisa tahu ukuran ampere kita ketika di up-grade supaya lebih safety saat kita mau tambah sound system audio atau lightings di mobil kita.
Umumnya, banyak orang yang hanya tahu kode akinya yang terpasang di dudukan mesin mobilnya. Nah, mau tahu gimana cara baca kode aki di mobil kita, supaya kita tahu berapa ampere sih standar aki di mobil kita, bahkan bukan hanya itu, kita juga bisa tahu ukuran ampere kita ketika di up-grade supaya lebih safety saat kita mau tambah sound system audio atau lightings di mobil kita.
Secara garis besar, ada dua standarisasi penamaan aki. Yakni standar Jepang atau dikenal dengan JIS ( Japanese Industrial Standards) yang banyak digunakan untuk mobil mobil buatan Jepang ; dan Standar Jerman yang disebut DIN (Deutsches Institut für Normung) banyak digunakan mobil mobil buatan Eropah. Dari kedua standar itu punya karakter dan spesifikasi
teknis yang sangat berbeda.
JIS (Japan Industrial Standard) type
Pertama, mari bedah kode standar JIS. Ambil contoh kode paling panjang NS40ZLS. Huruf ‘N’ = berarti Normal, dan huruf kedua ‘S’ = merupakan pengurangan daya aki sebesar 20%. Kode 40 = adalah angka utama daya. Huruf Z = yakni penambahan daya aki sekitar 10% setelah dikurang huruf ‘S’ pertama. Huruf ‘L’ = artinya “left”, yang menandakan pole (posisi kutup kepala aki (-) berada disebelah kiri). Terakhir huruf ’S’ = menandakan aki memiliki pole besar. Contoh rumusnya, seperti NS40ZLS ? type Jepang, 40Ah – 20% + 10% = 35 Ah, pole kutub negatif di sebelah kiri dan kepala aki besar.
Masih bingung? Coba kita mulai dari angka yang simpel, misalnya N40. aki ini punya daya 40Ah, tanpa ada pengurangan atau penambahan persentase. Tapi, perlu diketahui juga, type aki yang memiliki pole kepala aki besar bukan hanya yang memiliki kode ’S’ di paling belakang, seperti NS40ZS, NS40ZLS, NS60S dan NS60LS, tapi type N40 ini juga memiliki pole kepala aki besar. Kenapa? Karena dasarnya yang harus diingat yang memiliki kepala aki kecil hanya aki yang berkode ’NS’ di depan angka dan memiliki ampere di bawah 45Ah. Berarti NS70 = 70Ah – 20% = 56Ah, memiliki pole kepala aki besar, meski tanpa memiliki kode ’S’ di paling belakang. Tambahan lain yang perlu diingat, kode aki yang memiliki kode huruf ’L’, dipastikan kutup pole negatif berada di posisi sebelah kiri, dan yang tidak memiliki kode ’L’, dipastikan juga kutub negatifnya berada di posisi sebelah kanan.
Lantas bagaimana cara mengetahui posisi pole di aki? Caranya, pastikan pole aki harus persis di depan Anda disesuaikan dengan cara baca “danger / peringatan” dengan benar, kemudian lihat pole negatif ada di sebelah kiri atau kanan.
Satu sisi, perkembangan zaman belakangan ini, semua type aki yang baru bermunculan, namun tetap pada kadar ampere yang sama, hanya pada perubahan kodenya saja. Seperti, 35B24R merupakan kode pengganti NS40Z, yang artinya 35 = 35Ah, B = kode pabrik, 24 = panjang 24 cm, dan R= Right (kanan).
DIN Type
Lain halnya dengan type JIS, type DIN memiliki arti yang berbeda lagi. Namun penamaannya lebih simpel. Kode aki DIN hanya berupa rangkaian lima angka. Yang perlu diperhatikan, adalah tiga digit angka terdepan yang menunjukkan kapasitas powernya.
Digit pertama melambangkan angka pertama daya, 5 = 0, 6 = 1, 7 = 2. kedua angka berikutnya tinggal ditempelkan ke angka pertama untuk mengetahui daya aki. Misal kode 55533, angka pertama 5 = 0, lalu dua angka berikutnya 55, maka daya aki ini adalah 055Ah. Contoh lain kode 60038, yang berarti angka pertama 6 = 1, dan angka dua berikutnya 00, yang artinya daya aki ini adalah 100Ah.
Seluruh aki punya kode besar dan letak kepala pole akinya itu “tenggelam“ (sering disebut mendem), sehingga total tinggi/TT (ditambah tinggi pole) sama dengan tinggi/T (hanya sampai wadah aki). Beda dengan aki JIS yang punya kepala pole akinya “timbul ke atas“ (sering disebut nongol), sehingga total tinggi/TT lebih besar dari tinggi aki/T. Oleh sebab itu, aki type JIS dan DIN mempunyai penggunaan yang relatif berbeda, yang cenderung disesuaikan dengan spesifik jenis mobil.
Jadi, sekarang tidak perlu binggung lagi melihat ukuran ampere yang digunakan di mobil kita. Dengan mencermati ukuran aki lama di mobil kita, pasti sudah mudah menentukan berapa ampere ukuran yang cocok untuk ditemukan aki yang cocok dengan kendaraan kita. Bukan hanya itu, kita juga bisa mencari aki berkapasitas lebih besar yang disesuaikan dengan breket aki standar.Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar